:D

"I dream my painting, I paint my dream"

:D

I dream my painting, I paint my dream

:D

"I dream my painting, I paint my dream"

Sabtu, 24 November 2012

How much.....?

(Tired to) run and chase, but finally you know that you get it!

How much?
Keep on one thousand five hundred or you have another idea?

-HOW MUCH? -

Jumat, 23 November 2012

Five Alphabets called D R E A M


 
"The Colours of Your Dreams, The Colours of Your Future"
Kita semua punya variasi atau warna-warni mimpi dan masa depan.

Q.S. Yusuf ayat 67
Dan Ya'qub berkata: "Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal berserah diri".

Siapa yang tak punya mimpi dalam hidupnya? Jika merasa tak punya mimpi, lantas untuk apa hidup? Karena mimpi adalah salah satu tujuan hidup, bukan?

"I have had dreams and I have had nightmares but I have conquered my nightmares of my dreams" – Jonas Salk


Keyword of live :

Dare to dreams

- Dare to explore


Dare to be what you want to be

"Keep on dreaming or wake up chase the dream - 26 Januari 2012"

High School Time

SMA - Sekolah Menengah Atas adalah jenjang pendidikan yang ditempuh setelah menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama. Sekolah Menengah Atas atau yang biasa disingkat SMA ini (katanya) pendidikan peralihan menjadi seorang remaja yang bijak.

Masa SMA berlangsung selama 3 tahun. Berawal dari kelas X, kemudian naik menjadi kelas XI program IPA atau IPS, kemudian naik menjadi kelas XII program IPA atau IPS.

Percaya atau tidak, sekolah sekarang menjadi rumah kedua persinggahan banyak siswa. Termasuk juga murid di SMANSA KBM.

SMANSA KBM? Ya. SMA Negeri 1 Kebumen.

Dan aku merupakan salah satu murid sekolah tersebut.
Awalnya, aku bernaung pada atap kelas X2 yang bernama "Kapal Api"


Dan....sekarang aku menjadi penghuni XI IPA 5 yang bernama "TEXA5 #2"


The minister is a classmate. the flowers are being done by a classmate, the cake is being made by a classmate. This is another class of '65 project.


Untuk 23 November yang Ketiga


Terima kasih atas pemberian-Mu untuk 23 November yang ketiga ini.
Selamat untuk menginjak angka ketiga, dan selamat tumbuh menjadi balita.

Semoga masih bisa bertemu 23 November yang keempat =)

Kamis, 22 November 2012

Takut "tidak sama dengan" Phobia

"Badannya besar, tapi kok lemes kalo liat cicak?" 
 
"Hey, aku nggak kuat sama ketinggian!

"Tidaaaaak, saya tidak mau lihat darah!"   

"Buang kucing itu dari tempat ini!"  

"Badut itu nggak lucu, pergi pergi!

"Singkirkan buah duren itu, atau......"  


Pernahkah mendengar kalimat-kalimat demikian? Tak perlu diragukan lagi. Jawabnya pasti pernah. Tak hanya satu ataupun dua orang yang mengatakan hal tersebut, namun tak sedikit orang yang pasti mengatakannya.

Lalu, mengapa mereka berkata demikian? Takutkah? Atau phobia?
Menurut "Wikipedia - Ensiklopedi Bebas",  
Ketakutan adalah suatu tanggapan emosi terhadap ancaman. Takut adalah suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap suatu stimulus tertentu, seperti rasa sakit atau ancaman bahaya.
Sedangkan fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena.

 Lalu, apa yang mereka takutkan atau phobiakan?
 Takut biasanya identik dengan khawatir atau cemas. Rasa takut dapat menimbulkan kegelisahan. Contoh dari rasa takut itu sendiri misalnya, takut pada hewan-hewan berbahaya, takut menaiki kendaraan yang berkecepatan tinggi, takut menonton film action, atau takut melakukan hal-hal yang berbau dimensi luar. Ketakutan itu berbeda halnya dengan phobia. Karena, phobia merupakan pengaplikasian rasa takut yang berlebihan, hingga terkadang terlihat gejala aneh yang muncul saat ada orang yang menodongi hal yang sangat tidak disukainya. Pingsan? Mungkin. Misalnya saja saat ada orang yang mengajakmu ke atas gedung yang tingginya 1000 kaki, tiba-tiba kamu merasa lemas dan atau pingsan. Lalu ada orang yang menodongimu seekor laba-laba, tiba-tiba wajahmu pucat, lemas dan atau pingsan . Mungkin kamu dapat dikatakan phobia terhadap ketinggian dan laba-laba.

 Lalu, mengapa mereka takut atau phobia?
 Mungkin, karena mereka mengalami traumatic tersendiri dengan hal tersebut. Rasa takut tersebut selalu   menyugesti pikiran diri mengenai kejadian yang akan terjadi, seperti memburuknya suatu keadaan, atau  mengalami hal yang menyakitkan. Analisis dari psikolog, hal ini dapat disebabkan karena adanya faktor  biologis di dalam tubuh, seperti meningkatnya aliran darah dan metabolisme di otak. Bisa juga karena ada  sesuatu yang nggak normal di struktur otak. Masih ada penyebab lainnya yang dianalisa oleh psikolog, yaitu  phobia juga bisa terjadi karena budaya. Seperti di Jepang, Cina dan Korea, masyarakatnya takut banget sama angka 4 (tetraphobia) sedangkan di Italia takut sama angka 17 yang dianggapnya angka sial. Memang nggak rasional, tapi bener-bener terjadi.

 Lalu, sebaiknya?
 Disarankan supaya kita tidak boleh menganggap hal ini candaan yang intensitasnya atau memiliki frekuensi  berlebihan. Kita tidak boleh menganggap bahwa rasa takut atau phobia yang dimiliki seseorang, adalah sebuah perilaku yang mungkin diluar dugaan kita secara remeh atau memandangnya sebagai bahan tertawaan bersama. Ya, jika penderitanya tidak mempersalahkannya, mungkin it's fine. Tapi, bayangkan jika penderitanya merasa jengkel kemudian sakit hati. Siapa yang salah?
Entah apa yang ada di benak mereka, yang jelas...kita yang tidak mengerti bagaimana cara menanggapi ketakutan atau kephobiaan teman kita cukup dengan memotivasinya untuk mengatasi rasa takutnya atau phobianya (?)