:D

"I dream my painting, I paint my dream"

:D

I dream my painting, I paint my dream

:D

"I dream my painting, I paint my dream"

Sabtu, 22 September 2012

"Sampah, Masalah Serius?", ciyuuus?

Sudah tidak asing lagi kan menjumpai masalah sampah dewasa ini? Saya pikir masalah sampah sudah menjadi masalah klasik (mungkin) bagi setiap kota di Indonesia. Bayangkan saja, setiap kita selesai menggunakan suatu produk, kita menjumpai material sisa yang (mungkin) sudah tidak berguna kembali, yakni yang disebut sampah. Lalu, apa yang biasa kita lakukan? Mungkin salah satu jawabannya adalah membuangnya.

Apakah masalah sampah merupakan masalah yang serius? Simak 3 sajian mengenai pertanyaan ini :

Pertama :

Ledakan di Pembuangan Sampah, Dua Pemulung Tewas

VIVAnews - Ledakan keras terjadi hingga dua kali secara beruntun di tempat pembuangan sampah limbah pabrik di Jalan Buntaran Surabaya Barat, Jawa Timur. Akibat kejadian itu, empat orang terlempar sejauh 3 meter, dan dua orang di antaranya disebutkan meninggal.

Korban yang meninggal adalah Jayus 40, warga Dusun Rendheng, Desa Rendeng, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, dan Kamri 45, alamat belum diketahui secara pasti. Ada yang menyebut tinggalnya di gubuk sekitar lokasi kejadian.

Sementara itu, korban yang dilarikan ke rumah sakit adalah Supadi 45, warga Gledah, Surabaya. Sementara itu, korban selamat bernama Rahman, warga Dusun Rendheng, Kabupaten Rembang.

Rahman menuturkan, awalnya setelah makan, seperti biasanya mereka menghabiskan waktu merokok di sekitar lahan pembuangan.

Saat merokok itulah tiba-tiba tumpukan kardus dan plastik yang ada di depannya dengan jarak sekitar dua meter mendadak meledak. Suara keras itu terdengar hingga dua kali. Kontan tubuh mereka semuanya terlempar hingga jatuh di jarak sekitar 3 meter dari sumber ledakan.

Masih menurut Rahman, dua rekannya meninggal di lokasi kejadian. Sementara dirinya menderita sejumlah luka akibat terlempar dan berusaha menghindar dengan berlari. Ia menyebut, bersamaan dengan ledakan, api langsung membakar limbah di sekitarnya.

Rahman bersama sejumlah orang segera dilarikan ke rumah sakit. Sementara itu, selain adanya korban tersebut, sebuah sepeda motor juga hangus terbakar. Terkait itu, belum diperoleh keterangan dari petugas kepolisian.

sumber : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/353399-ledakan-di-pembuangan-sampah--dua-pemulung-tewas

Kedua :

Indonesia Butuh Kementerian Persampahan

 

Sebut Kota Megapolitan Jakarta misalnya, memiliki 6 Kab/Kota (Kepulauan Seribu, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan). Sepertinya pemerintah tidak mampu mengatasinya dan sangat kewalahan. Timbulan sampah di sana-sini, semrawut saja, dan diperkirakan sampah Jakarta perharinya mencapai 5.000-6.500 Ton/hari. Sementara, DKI Jakarta tidak memiliki Tempat Pembuangan sampah Ahir (TPA) yang memadai. Terpaksa menyewa di TPA Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, biaya sewanya Rp.107.000/Ton, sungguh fantastis biaya sampah ini. Begitupun kota-kota penyanggah Jakarta, sebut misalnya Kota Tangerang Selatan, Banten juga tidak memiliki TPA termasuk Kota Tangerang sendiri.
Kementerian Lingkungan hidup mencatat rata-rata penduduk Indonesia menghasilkan sekitar 2,5 liter sampah per hari atau 625 juta liter dari jumlah total penduduk. Kondisi ini akan terus bertambah sesuai dengan kondisi lingkungannya. “Setiap hari masing-masing orang menghasilkan 2,5 liter sampah, kalkulasikan dengan jumlah penduduk,” kata Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Balthasar Kambuaya, Sabtu 14 April 2012 saat meresmikan Bank Sampah di Palembang.
Kenapa saya mencoba melempar wacana pembentukan Kementerian Persampahan ini. Karena melihat penomena pengelolaan persampahan di Indonesia sampai saat ini semakin memprihatinkan saja. Pemerintah Kabupaten dan Kota sepertinya setengah hati dalam mengelola sampahnya di daerah, hampir semua pengelolaan sampah tidak berjalan sebagaimana mestinya dan terjadi stagnan. Juga masih ada perda sampah yang tidak pernah di revisi dan malah ada daerah yang tidak memiliki perda persampahan.
Ada juga satu penomena (sesuai fakta dalam survey persampahan yang dilakukan oleh tim kami di daerah) bahwa sektor sampah memang banyak fulus didalamnya dan menjadi sumber korupsi terbesar ada juga di pengelolaan persampahan yang dilakukan oleh “oknum” pejabat pemerintah daerah Kab/Kota.


Ketiga :

Masalah Sampah di Kota Bandung Harus Disikapi Secara Serius 

BANDUNG, - Permasalahan sampah di Kota Bandung harus disikapi secara serius mengingat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sarimukti tidak akan bertahan lama. Sementara sampah di Kota Bandung jumlahnya makin hari makin banyak, bahkan kalau disimpan per harinya bisa memenuhi 25 kali lapang sepak bola.
Demikian dikatakan Sekda Kota Bandung Edi Siswadi saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (25/4/12). "Dari itulah sudah harus dipikirkan bagaimana cara penanggulangan dan pengolahan sampah secara baik. Masalah ini harus disikapi secara serius karena mengingat aspek kesehatan. Itu pula yang harus dipahami oleh masyarakat," katanya.
Menurut Edi, jangan sampai kasus penumpukan sampah di Kota Bandung pada tahun 2005 itu terulang lagi gara-gara tidak terangkut. Untuk itu, kita Pemkot Bandung tengah memikirkan cara mengatasi, salah-satunya dengan membuat Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) karena dibanding dengan cara lain yaitu Open Dumping dan Sanitary Landfill."Cara ini lebih cocok karena teknologi tinggi dan tidak memerlukan lahan yang sangat luas. Mudah-mudahan dua atau tiga tahun ke depan bisa terwujud," katanya.
Namun menurut Edi, untuk jangka pendek ini, masalah sampah pun sebenarnya bisa teratasi mulai dari komunitas terkecil yaitu keluarga. Di rumah-rumah masing-masing sudah harus bisa melakukan pemilahan antara sampah organik dan anorganik.
Dijelaskan Edi, sudah saatnya merubah pola pikir karena berdasarkan penelitian PD Kebersihan 90 persen penduduk kita malas mengolah sampah atau sekedar memilahnya. "Mereka memberikan sepenuhnya kepada petugas kebersihan. Padahal retribusi sampah yang ditarik dari warga hanya 30 persen saja atau sekitar Rp14 miliar. Sedangkan sisanya yaitu Rp60 miliar hingga kini masih ditanggung Pemkot Bandung," katanya.
Dengan demikian, menurut Edi, perlu adanya tindakan melalui berbagai gerakan yang ditunjang aktifis lingkungan seperti Walhi juga PD Kebersihan dengan sektor lainnya dalam hal ini Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH). Gerakan itu diharapkan bisa menyadarkan masyarakat akan kepeduliannya terhadap lingkungan.
Menurutnya, perubahan pola pikir yang berdampak positif yaitu dengan mengubah sampah menjadi tambahan penghasilan. Dimana sampah-sampah organik yang dihasilkan dari rumah tangga diolah menjadi kompos dan pupuk. Sedangkan sampah anorganik dimanfaatkan menjadi aneka kerajinan kreatif lainnya.
Saat ini, menurut Edi, dalam seharinya sampah organik itu mencapai 60 persen atau 15 ribu meter kubik. Bila dijadikan kompos akan menghasilkan dengan 3.588 ton kompos. Bila harga jual Rp200/kg, bearti akan diperoleh Rp717,6 juta perhari.
"Namun bila dijualan dipasaran umum dengan kemasan yang bagus satu kilogramnya bisa sebesar Rp500 atau Rp600, maka akan lebih tinggi lagi nilai ekonomisnya. Belum lagi kalau dijadiakan seperti pupuk cair, briket, biogas, bioelektrik, semen beton polmer dan lain-lain," katanya.
Hal ini, dikatakan Edi, akan menjadikan sebuah potensi ekonomi yang sangat luar biasa. Sayangnya, potensi ini belum digarap secara optimal. Seperti halnya di Negera Kanada, ada sebuah gerakan dengan menyediakan tong-tong sampah disetiap rumah warga diantaranya tong warna hijau untuk sampah organik sedangkan kuning untuk anorganik. (A-113/A-108)***

sumber : http://www.walhi.or.id/id/ruang-media/walhi-di-media/berita-urban/2460-masalah-sampah-di-kota-bandung-harus-disikapi-secara-serius-.html

Berita di atas hanyalah 3 dari sekian sekian sekian kasus yang terjadi di Indonesia mengenai sampah.

Berikut dampak yang dihasilkan :

1. Perkembangan vektor penyakit
Wadah sampah merupakan tempat yang sangat ideal bagi pertumbuhan vektor penyakit terutama lalat dan tikus. Hal ini disebabkan dalam wadah sampah tersedia sisa makanan dalam jumlah yang besar. Tempat Penampungan Sementara / Container juga merupakan tempat berkembangnya vektor tersebut karena alasan yang sama. Sudah barang tentu akan menurunkan kualitas kesehatan lingkungan sekitarnya.
Vektor penyakit terutama lalat sangat potensial berkembangbiak di lokasi TPA. Hal ini terutama disebabkan oleh frekwensi penutupan sampah yang tidak dilakukan sesuai ketentuan sehingga siklus hidup lalat dari telur menjadi larva telah berlangsung sebelum penutupan dilaksanakan. Gangguan akibat lalat umumnya dapat ditemui sampai radius 1-2 km dari lokasi TPA
2. Pencemaran Udara
Sampah yang menumpuk dan  tidak segera terangkut merupakan sumber bau tidak sedap yang memberikan efek buruk bagi daerah sensitif sekitarnya seperti permukiman, perbelanjaan, rekreasi, dan lain-lain. Pembakaran sampah seringkali terjadi pada sumber dan lokasi pengumpulan terutama bila terjadi penundaan proses pengangkutan sehingga menyebabkan kapasitas tempat terlampaui. Asap yang timbul sangat potensial menimbulkan gangguan bagi lingkungan sekitarnya.
Sarana pengangkutan yang tidak tertutup dengan baik juga sangat berpotensi menimbulkan masalah bau di sepanjang jalur yang dilalui, terutama akibat bercecerannya air lindi dari bak kendaraan.
Pada instalasi pengolahan terjadi berupa pelepasan zat pencemar ke udara dari hasil pembuangan sampah yang tidak sempurna; diantaranya berupa : partikulat, SO x, NO x, hidrokarbon, HCl, dioksin, dan lain-lain. Proses dekomposisi sampah di TPA secara kontinu akan berlangsung dan dalam hal ini akan dihasilkan berbagai gas seperti CO, CO2, CH4, H2S, dan lain-lain yang secara langsung akan mengganggu komposisi gas alamiah di udara, mendorong terjadinya pemanasan global, disamping efek yang merugikan terhadap kesehatan manusia di sekitarnya.
Pembongkaran sampah dengan volume yang besar dalam lokasi pengolahan berpotensi menimbulkan gangguan bau.  Disamping itu juga sangat mungkin terjadi pencemaran berupa asap bila sampah dibakar pada instalasi yang tidak memenuhi syarat teknis.
Seperti halnya perkembangan populasi lalat, bau tak sedap di TPA juga timbul akibat penutupan sampah yang tidak dilaksanakan dengan baik. Asap juga seringkali timbul di TPA akibat terbakarnya tumpukan sampah baik secara sengaja maupun tidak. Produksi gas metan yang cukup besar dalam tumpukan sampah menyebabkan api sulit dipadamkan sehingga asap yang dihasilkan akan sangat mengganggu daerah sekitarnya.
3. Pencemaran Air
Prasarana dan sarana pengumpulan yang terbuka sangat potensial menghasilkan lindi terutama pada saat turun hujan. Aliran lindi ke saluran atau tanah sekitarnya akan menyebabkan terjadinya pencemaran.
Instalasi pengolahan berskala besar menampung sampah dalam jumlah yang cukup besar pula sehingga potensi lindi yang dihasilkan di instalasi juga cukup potensial untuk menimbulkan pencemaran air dan tanah di sekitarnya.Lindi yang timbul di TPA sangat mungkin mencemari lingkungan sekitarnya baik berupa rembesan dari dasar TPA yang mencemari air tanah di bawahnya. Pada lahan yang terletak di kemiringan, kecepatan aliran air tanah akan cukup tinggi sehingga dimungkinkan terjadi cemaran terhadap sumur penduduk yang trerletak pada elevasi yang lebih rendah.
Pencemaran lindi juga dapat terjadi akibat efluen pengolahan yang belum memenuhi syarat untuk dibuang ke badan air penerima. Karakteristik pencemar lindi yang sangat besar akan sangat mempengaruhi kondisi badan air penerima terutama air permukaan yang dengan mudah mengalami kekurangan oksigen terlarut sehingga mematikan biota yang ada.
4. Pencemaran Tanah
Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan baik misalnya di lahan kosong atau TPA yang dioperasikan secara sembarangan akan menyebabkan lahan setempat mengalami pencemaran akibat tertumpuknya sampah organik dan mungkin juga mengandung Bahan Buangan Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi maka akan diperlukan waktu yang sangat lama sampai sampah terdegradasi atau larut dari lokasi tersebut. Selama waktu itu lahan setempat berpotensi menimbulkan pengaruh buruk terhadap manusia dan lingkungan sekitarnya.
5. Gangguan Estetika
Lahan yang terisi sampah secara terbuka akan menimbulkan kesan pandangan yang sangat buruk sehingga mempengaruhi estetika lingkungan sekitarnya.  Hal ini dapat terjadi baik di lingkungan permukiman atau juga lahan pembuangan sampah lainnya.
Proses pembongkaran dan pemuatan sampah di sekitar lokasi pengumpulan sangat mungkin menimbulkan tumpahan sampah yang bila tidak segera diatasi akan menyebabkan gangguan lingkungan. Demikian pula dengan ceceran sampah dari kendaraan pengangkut sering terjadi bila kendaraan tidak dilengkapi dengan penutup yang memadai.
Di TPA ceceran sampah terutama berasal dari kegiatan pembongkaran yang tertiup angin atau ceceran dari kendaraan pengangkut. Pembongkaran sampah di dalam area pengolahan maupun ceceran sampah dari truk pengangkut akan mengurangi estetika lingkungan sekitarnya. Sarana pengumpulan dan pengangkutan yang tidak terawat dengan baik merupakan sumber pandangan yang tidak baik bagi daerah yang dilalui.
Lokasi TPA umumnya didominasi oleh ceceran sampah baik akibat pengangkutan yang kurang baik, aktivitas pemulung maupun tiupan angin pada lokasi yang sedang dioperasikan. Hal ini menimbulkan pandangan yang tidak menyenangkan bagi masyarakat yang melintasi / tinggal berdekatan dengan lokasi tersebut.
6. Kemacetan Lalu lintas
Lokasi penempatan sarana / prasarana pengumpulan sampah yang biasanya berdekatan dengan sumber potensial seperti pasar, pertokoan, dan lain-lain serta kegiatan bongkar muat sampah berpotensi menimbulkan gangguan terhadap arus lalu lintas.
Arus lalu lintas angkutan sampah terutama pada lokasi tertentu seperti transfer station atau TPA berpotensi menjadi gerakan kendaraan berat yang dapat mengganggu lalu lintas lain; terutama bila tidak dilakukan upaya-upaya khusus untuk mengantisipasinya.
Arus kendaraan pengangkut sampah masuk dan keluar dari lokasi pengolahan akan berpotensi menimbulkan gangguan terhadap lalu lintas di sekitarnya terutama berupa kemacetan pada jam-jam kedatangan. Pada TPA besar dengan frekwensi kedatangan truck yang tinggi sering menimbulkan kemacetan pada jam puncak terutama bila TPA terletak berdekatan dengan jalan umum.
7. Gangguan Kebisingan
Kebisingan akibat lalu lintas kendaraan berat / truck timbul dari mesin-mesin, bunyi rem, gerakan bongkar muat hidrolik, dan lain-lain yang dapat mengganggu daerah-daerah sensitif di sekitarnya.
Di instalasi pengolahan kebisingan timbul akibat lalu lintas kendaraan truk sampah disamping akibat bunyi mesin pengolahan (tertutama bila digunakan mesin pencacah sampah atau shredder). Kebisingan di sekitar lokasi TPA timbul akibat lalu lintas kendaraan pengangkut sampah menuju dan meninggalkan TPA; disamping operasi alat berat yang ada.
8. Dampak Sosial
Hampir tidak ada orang yang akan merasa senang dengan adanya pembangunan tempat pembuangan sampah di dekat permukimannya. Karenanya tidak jarang menimbulkan sikap menentang / oposisi dari masyarakat dan munculnya keresahan. Sikap oposisi ini secara rasional akan terus meningkat seiring dengan peningkatan pendidikan dan taraf hidup mereka, sehingga sangat penting untuk mempertimbangkan dampak ini dan mengambil langkah-langkah aktif untuk menghindarinya.


Tidak hanya sebatas tulisan, namun dari 8 dampak yang ada memang sudah dirasakan efek efek dari masalah sampah tersebut.

Jadi kesimpulan saya membuat posting seperti ini adalah untuk mengajak Anda supaya :
melakukan prinsip 5R yakni -Reduce Reuse Recycle Replace Repair- (sumber : Biologi kelas X)

 

Kamis, 20 September 2012

Selasa, 11 September 2012

Quotes of This Day #3

“Darkness cannot drive out darkness: only light can do that. Hate cannot drive out hate: only love can do that.”
Martin Luther King Jr., A Testament of Hope: The Essential Writings and Speeches 

“I have not failed. I've just found 10,000 ways that won't work.”
Thomas A. Edison 

“To the well-organized mind, death is but the next great adventure.”
J.K. Rowling, Harry Potter and the Philosopher's Stone  

“Nothing is impossible, the word itself says 'I'm possible'!”
Audrey Hepburn 

“When someone loves you, the way they say your name is different. You know that your name is safe in their mouth.”
Jess C. Scott, 1: The Intern 

“The opposite of a correct statement is a false statement. But the opposite of a profound truth may well be another profound truth.”
Niels Bohr 

“History, Stephen said, is a nightmare from which I am trying to awake.”
James Joyce, Ulysses   

Senin, 10 September 2012

Quotes of This Day #2

“Don't walk behind me; I may not lead. Don't walk in front of me; I may not follow. Just walk beside me and be my friend.”
Albert Camus

“We'll be Friends Forever, won't we, Pooh?' asked Piglet.
Even longer,' Pooh answered.”
A.A. Milne, Winnie-the-Pooh  

“It is more fun to talk with someone who doesn't use long, difficult words but rather short, easy words like "What about lunch?”
A.A. Milne, Winnie-the-Pooh  

Quotes of This Day #1

“Beri aku sesuatu yang sulit, dan aku akan belajar.”
Andrea Hirata

“Saat jarum jam dinding berputar ke kiri, orang akan menganggapnya rusak dan membuangnya. Manusia pun tidak boleh menengok ke belakang, terus maju dan maju, melangkah ke depan!”
Yoshichi Shimada, Saga no Gabai Bachan  

“It is better to be hated for what you are than to be loved for what you are not.”
AndrĂ© Gide, Autumn Leaves  

“I love you without knowing how, or when, or from where. I love you simply, without problems or pride: I love you in this way because I do not know any other way of loving but this, in which there is no I or you, so intimate that your hand upon my chest is my hand, so intimate that when I fall asleep your eyes close.”
Pablo Neruda, 100 Love Sonnets 

“I am good, but not an angel. I do sin, but I am not the devil. I am just a small girl in a big world trying to find someone to love.”
Marilyn Monroe 

“An expert is a person who has made all the mistakes that can be made in a very narrow field.”
Niels Bohr 

 “The only reason for time is so that everything doesn’t happen at once.”
Albert Einstein
  

My SweetSeventeen With.......










Big thanks for the day :))